Kuliah Umum Praktisi Prof. Adjung. Datuk Siti Zainon Ismail, Ph.D.

Banda Aceh-Prof. Adjung. Datuk Siti Zainon Ismail, Ph.D., Sastrawan Negara Malaysia memberikan kuliah umum praktisi kepada para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Syiah Kuala (PBI FKIP USK) pada Selasa (10/10/ 2023) di Auditorium Lantai 2 fakultas setempat.

Kegiatan itu dibuka oleh Dekan FKIP USK, Dr. Drs. Syamsulrizal, M.Kes. Dalam sambutannya, Syamsulrizal menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga atas kehadiran Datuk Siti Zainon ke Aceh.

“Ini penghargaan penting bagi kami di Aceh, khususnya FKIP. Selama ini, saya hanya kenal nama, tetapi kali ini langsung dapat bersua dengan orangnya. Informasi yang saya terima, Datuk Siti Zainon ini sangat dekat dengan mantan Gubernur Aceh, Prof. Ali Hasjmy. Artinya, ini adalah kunjungan persahabatan dan persaudaraan,” kata Syamsul.

Lebih lanjut, Syamsul menjelaskan Datuk Siti Zainon pernah mendapat penghargaan yang sangat tinggi dari Ali Hasjmy, yang tidak pernah diberikan kepada orang lain. “Prof. Ali Hasjmy memberikan gelar kepada Prof. Siti Zainon dengan Cut Nyak Fakinah. Ini penghargaan yang luar biasa. Tgk. Fakinah adalah ulama perempuan Aceh yang sangat gagah dan berani. Gelar Cut Nyak Fakinah dari Ali Hasjmy berarti punya nilai yang luar biasa untuk Prof. Siti Zainon,” tegas Dekan FKIP.

Datuk Siti Zainon mengawali materinya dengan kisah dirinya menginjak kaki pertama sekali di Aceh, yakni pada masa A. Hasjmy masih hidup. Datu Siti kemudian menyampaikan pentingnya penelitian mengenai persuratan Melayu, khazanah Melayu, dan sastra.

WhatsApp Image 2023-10-10 at 17.12.17

“Orang-orang sastra belajar karena anugerah ilahi. Orang-orang sastra adalah yang sudah terdidik dengan situasi sehingga mereka mampu memahami dan merenungi hal-hal detail di kehidupan ini sebebas-bebasnya. Mungkin tersebab itulah licencia poetica dihadirkan di dunia,” kata Datuk Siti.

Ketua Jurusan PBI FKIP USK, Dr. Denni Iskandar, M.Pd., yang memberikan komentar dalam sesi tanya jawab menyampaikan bahwa bahasa ilmu akan gersang tanpa bahasa sastra.

“Bahasa sastra memberikan sumbangsih yang besar, yang membuat hidup ini lebih berwarna,” jelas Denni.

Kegiatan tersebut dihadiri mahasiswa, dosen, dan alumni PBI FKIP USK. Turut hadir dalam acara itu dua penyair perempuan Aceh, De Kemalawati dan Wina SW1 Dalam pesannya, Kemalawati mengharapkan ke depan akan pertemuan serupa di FKIP yang mendatangkan sastrawan praktisi dari berbagai daerah di Aceh dan Malaysia sebagai sharing ilmu dan  tambahan pengetahuan bagi mahasiswa.[Tiara NS]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *